Fluoride, senyawa mineral yang biasanya terkandung di pasta gigi membantu pertumbuhan gigi yang sehat pada anak dan juga menghindari lubang pada gigi. Dan juga menguatkan enamel pada gigi, lapisan keras yang melindungi gigi. Fluoride memiliki fungsi mencegah asam yang bisa merusak lapisan enamel gigi.
Secara umum, menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Badan Kesehatan Amerika Serikat, seperti dilansir oleh Kidshealt.org, anak-anak di bawah 6 bulan tidak membutuhkan fluoride.
Lalu, apakah fluoride aman bagi anak-anak?
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Fluoride dinyatakan aman untuk anak-anak oleh para ahli Kesehatan. Namun, terlalu banyak fluoride bisa menyebabkan dental fluorosis. Dental fluorosis memicu perubahan penampakan pada enamel, biasanya menyebabkan adanya bitnik-bintik putih pada gigi. Dental fluorosis tidak umum terjadi pada anak kecuali anak-anak yang saat pertumbuhan di bawah usia 8 tahun terpapar terlalu banyak fluoride.
Namun, dianjurkan bagi para orang tua untuk menjauhkan pasta gigi, suplemen, cairan pencuci mulut maupun cairan lain yang mengandung fluoride dari jangkauan anak. Dan pastikan anak-anak tidak menelan pasta gigi yang mengandung fluoride saat menyikat gigi mereka.
Bagi anak di bawah tiga tahun, beberapa hal perlu Anda perhatikan saat menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Anak di bawah 3 tahun bisa melakukan ritual membersihkan gigi 2 kali sehari dengan memakai pasta gigi mengandung fluoride seukuran biji beras. Sedangkan anak di atas usia 3 tahun atau lebih besar bisa menyikat giginya 2 kali sehari dengan pasta gigi seukuran kacang. (*)
